-->

Sejarah Hari Ini Bencana 9/11 Penabrakan Gedung Kembar World Trade Center (Wtc) Di New York

Dunia terhenyak ketika melihat negara digdaya alias superpower bahkan sanggup kecolongan ketika terjadi serangan teroris 11 September 2001 mengincar jantung perekonomian AS. Ingatan peristiwa 15 tahun kemudian tak akan lekang dari ingatan rakyat Amerika Serikat dan dunia. Luka yang begitu menyakitkan itu mungkin tak pernah sanggup mengobati keluarga korban.

Meski Al Qaeda sudah ditetapkan sebagai pelaku teroris pembajakan dan penabrakan gedung kembar World Trade Center (WTC) di New York, namun masih banyak misteri yang belum terungkap hingga kini.

Setelah 15 tahun peristiwa memilukan itu, adakah fakta gres yang mengungkap dalang di balik teror tersebut? Mari kita mulai dari:

Pukul 07.59 Mengawali Kengerian dan 'Horor' Teror 9/11
Selasa 9 September 2001, 15 tahun lalu, tak akan lekang dari ingatan rakyat Amerika Serikat. Untuk kali pertamanya, mungkin sehabis serangan Jepang ke pangkalan Pearl Harbor di Hawaii, Negeri Paman Sam dalam posisi rentan.

Dunia pun terhenyak ketika menyadari, negara yang dianggap digdaya alias superpower ternyata sanggup kecolongan. Serangan teroris mengincar jantung perekonomian AS.

Pada pukul 08.46, pesawat American Airlines Penerbangan 11 yang kemudinya direbut oleh teroris Al Qaeda, Mohamed Atta menabrak Menara Utara Gedung World Trade Center (WTC) di New York.

Tak usang kemudian, kapal terbang kedua ditabrakkan ke Menara Selatan. Dua pencakar langit itu kemudian runtuh, diikuti gedung ketiga WTC 7 yang memicu teori konspirasi.

Sejatinya, teror dan kengerian telah berlangsung jauh sebelumnya, ketika para pembajak merebut kendali atas pesawat yang kemudian dijadikan 'peluru terbang'.

Pagi itu, sebanyak 19 orang teroris membajak empat penerbangan komersial yang seharusnya berangkat menuju ke California.

Pembajakan dilakukan sesaat penerbangan-penerbangan itu berangkat dari Boston (Massachusetts), Newark (New Jersey), dan Washington, DC.

Karena jarak penerbangan yang dijadwalkan, pesawat-pesawat itu berisi materi bakar penuh untuk penerbangan lintas negeri tersebut.

Dikutip dari SBS pada Jumat (9/9/2016), berikut ini yaitu kronologi seputar kejadian 9/11:

Pukul 07.59

Penerbangan 11 lepas landas dari Boston, negara belahan Massachussetts, dengan 11 awak, 76 penumpang, dan 5 orang pembajak.

Pukul 08.15

Penerbangan 175 lepas landas dari Boston dengan 9 awak, 51 penumpang, dan 5 orang pembajak.

Pukul 08.19

Terjadi pembajakan pada Penerbangan 11. Awak kabin yang berjulukan Betty Ann Ong melaporkan adanya penumpang yang ditikam di kokpit dan tidak sanggup didekati. Ia memberikan nomor kursi para tersangka penikaman kepada awak darat.

Pukul 08.20

Penerbangan 77 lepas landas dari Washington, DC dengan 6 awak, 53 penumpang, dan 5 pembajak.

08.24

Pembajak dalam penerbangan 11 tak sengaja menyiarkan pesan ke pengendali darat yang bekerjsama ditujukan untuk para penumpang. Ia memastikan bahwa para penumpang "akan baik-baik saja."

Pilot penerbangan 175 mendengar pesan itu dan melaporkan kepada pengendali darat, hanya beberapa menit sebelum pesawatnya sendiri dibajak.

08.42

Penerbangan 93 lepas landas dari Newark, negara belahan New Jersey, dengan 7 awak, 33 penumpang, dan 4 pembajak.

08.46: Teror 9/11 Dimulai

08.46

Penerbangan 11 menghantam Menara Utara World Trade Center di New York, di antara lantai 93 dan 99. Ratusan orang meninggal seketika, baik yang ada dalam pesawat terbang maupun yang ada di gedung.

Proses penyelamatan dimulai, tapi semua jalur tangga darurat -- jumlahnya ada tiga -- rusak, sehingga menjebak semua orang yang berada di atas lantai 91.

08.50

Presiden George Bush diberitahu soal kejadian ukiran pesawat ke Menara WTC. Kala itu ia sedang berkunjung ke sebuah sekolah dasar di Florida. Para penasehatnya menganggap ukiran itu hanya sebagai kecelakaan.

08.52

Seorang awak pesawat penerbangan 175 melaporkan kepada awak darat bahwa penerbangannya telah dibajak.

08.55

Menara Selatan dianggap sudah kondusif dan mereka yang sudah keluar diminta untuk kembali ke dalam. Empat menit kemudian, Port Authority yang mengelola gedung itu menarik keputusan itu dan memerintahkan evakuasi.

09.03

Penerbangan 175 menghantam Menara Selatan World Trade Center antara lantai 77 dan 85. Ledakan yang terjadi pribadi menewaskan banyak orang dan merusak lift dan ruang-ruang tangga darurat.

09.05

Presiden Bush diberitahu wacana serangan kedua. Jelaslah bahwa ukiran ini bukan kecelakaan. "Amerika telah diserang."


09.12

Awak kabin berjulukan Renée May menelepon ibunya dan menyampaikan bahwa penerbangannya telah dibajak. Ketika relasi terputus, ibunya menelepon pihak American Airlines.

9.30

Badan-badan intelijen sadar ada pesawat lain yang mungkin dibajak, sehingga mendesak pihak Emergency Management di bawah payung kantor Walikota untuk mengungsi dari kantor pusatnya di 7 World Trade Center.

Wapres AS diungsikan ke lokasi kondusif di bunker Gedung Putih pada 09.36 pagi. Bangunan WTC 7 ambruk lantaran api yang ganas dari serangan awal.

09.37

Penerbangan 77 menghantam markas Departemen Pertahanan AS yang terletak di Pentagon. Tubrukan dan kebakaran yang disebabkannya membunuh 125 orang di darat maupun dalam pesawat.

09.42

Semua penerbangan sipil di Amerika Serikat (AS) diperintahkan untuk mendarat, dihentikan ada yang lepas landas.

09.45

Gedung Putih, Gedung Capitol, dan Senat AS dievakuasi.

09.58

Penerbangan 93 terbang sangat rendah sehingga para penumpang sanggup menelepon memakai telepon genggam mereka. Setidaknya ada 37 panggilan telepon dari awak dan para penumpang.

09.59

Setelah 56 menit, menara selatan runtuh. Lebih dari 800 orang di dalam dan di sekitar bangunan kehilangan nyawa.

10.03

Penerbangan 93 jatuh di suatu ladang bersahabat Shanksville, negara belahan Pennsylvania, sehabis para penumpang dan awak melawan dan masuk ke dalam kokpit. Semua yang ada dalam pesawat meninggal dunia. Penerbangan itu berjarak 20 menit dari Washington, DC.

10.28

Setelah 102 menit, menara utara ambruk. Lebih dari 1.600 orang di dalam dan sekitar bangunan yang meninggal dunia.


11.02

Walikota New York, Rudy Giuliani, memerintahkan pengungsian dari Manhattan bawah (Lower Manhattan).

12.16

Wilayah udara AS ditutup. Pesawat Air Force One yang membawa Presiden Bush yaitu salah satu dari beberapa penerbangan yang masih di angkasa.

Pesawat itu mendarat di beberapa pangkalan Angkatan Udara AS sebelum karenanya kembali ke Washington DC pada malam harinya. Presiden kemudian dibawa ke Gedung Putih dengan memakai helikopter.

17.20

Setelah terbakar selama beberapa jam, World trade Center 7 ambruk. Gedung itu sudah dievakuasi dan tidak ada catatan jumlah korban.

20.30

Dari Gedung Putih, presiden Bush memberikan pidato kepada rakyatnya di seluruh negeri.


11-9-2001: Pesan 'Cinta' Terakhir dalam Tragedi 9/11
11 September 2001, sempurna 15 tahun silam, menjadi hari yang sulit dibenamkan dari benak warga Amerika Serikat. Hari itu, Negeri Paman Sam dilanda teror besar-besaran.

Tak tanggung-tanggung, empat pesawat dibajak dan dijatuhkan ke lokasi vital. Dua pesawat dihantamkan gedung kembar Twin Tower World Trade Center yang menjadi sentra bisnis dunia. Satu pesawat dijatuhkan di Markas Militer AS, Pentagon.

Peristiwa 9/11 ini menjadi salah satu peristiwa paling mematikan di dunia. Korban jiwa mencapai lebih dari 3.000 orang, termasuk 400 petugas yang tengah mengevakuasi korban, ikut kandas terbenam di lokasi kejadian. Demikian menyerupai dimuat History.com.

Masih teringat di memori Deena, ketika sang suami, Thomas Burnett Jr mengucapkan kata-kata terakhir sebelum pesawat yang ia tumpangi dijatuhkan dalam pembajakan 9/11.

"Aku akan mati. Ada tiga penumpang di sini yang ternyata pembajak, akan mencelakakan pesawat. Aku cinta padamu, sayang." Burnett menjadi penumpang pesawat keempat yang dibajak dan dijatuhkan teroris.

Sama menyerupai Burneet, pramugari di pesawat keempat tersebut, Sandy Bradshaw sempat menelepon suaminya, ketika pesawat dikuasai pembajak.

"Semua penumpang di berlari ke dingklik depan, dan saya mau pamit, harus pergi. Selamat tinggal," ujar Sandy, pasrah. Begitu juga sang suami, ketika mendengar pesan tersebut, tak sanggup berbuat banyak.

Kejadian dimulai pada pukul 08.45 waktu setempat. Pesawat pertama, yakni American Airlines Boeing 767 yang memuat 20 ribu galon materi bakar dibajak dan dijatuhkan ke menara utara gedung kembar WTC, New York.

Lantai 80 hingga lantai 110 dan puncak menara pribadi terbakar seketika. Saat itu, para administrator sedang sibuk bekerja. Ribuan orang di dalamnya pribadi tewas seketika.

Saat jutaan pasang mata tertuju di menara utara, 18 menit kemudian, pesawat kedua pesawat American Airlines lainnya, Boeing 767 dengan nomor penerbangan 175 muncul dari balik awan, kemudian menghantam lantai 60 menara selatan. Gedung belahan tengah meledak dahsyat. Situasi makin horor mencekam.

Fokus orang-orang di New York sedikit teralihkan ketika pesawat American Airlines lainnya, dengan nomor penerbangan 77 jatuh menghujam markas Pentagon.Sekitar 125 prajurit dan warga di dalam Pentagon tewas. Juga termasuk 64 orang yang berada di pesawat yang dibajak tersebut.

Sekali lagi, jantung warga AS dan dunia dibentuk berdetak kencang. Ketika 15 menit kemudian, menara utara Gedung WTC ambruk diliputi kepulan asap dan tebu ekstra tebal. Boom, kira-kira begitu bunyinya.

Tak lama, menara utara pun runtuh. Akibatnya hampir 3.000 orang di sekitar Gedung WTC tewas, termasuk 343 petugas pemadam kebakaran dan 23 polisi New York, juga pegawapemerintah pelabuhan, yang berusaha keras untuk menyelamatkan korban di dalam gedung. Sungguh tragis.

Presiden AS ketika itu, George W Bush berang. Dia menegaskan, "teroris memang berhasil meruntuhkan fondasi gedung terbesar di negeri ini, tapi mereka tidak akan sanggup meruntuhkan fondasi negara kami. Mereka sanggup menghancurkan baja yang kuat, tapi tidak akan sanggup menghancurkan tekad kami."

Menurut laporan media internasional, teror 9/11 ini dilakukan oleh 19 teroris di bawah komando pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden.

Dari 19 pembajak, 15 orang di antaranya merupakan warga Arab Saudi. Beberapa pelaku telah tinggal di AS selama lebih daru satu tahun. Beberapa lainnya menyusup ke Negeri Paman Sam beberapa bulan sebelum kejadian.

Dalam aksinya, para pelaku tersebut berhasil menembus pengamanan di tiga bandara di wilayah East Coast dan membawa empat pesawat.

Pesawat dipilih dikarenakan telah diketahui membawa materi bakar yang banyak, sehingga sanggup dimanfaatkan untuk pembajakan. Sebagai balasan, AS menyergap Osama bin Laden di Abbottabad, Pakistan pada 11 Juni 2011. Osama dinyatakan tewas dalam penangkapan.

Sejarah lain mencatat pada tanggal yang sama, 11 September 2001, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Benghazi, Libya diserang. Duta besar Amerika Serikat, J. Christopher Stevens ikut menjadi korban tewas.

Kesaksian Pria yang Mendengar Suara Misterius dari Gedung Eks WTC
Seorang warga Tribeca, Kenny Cummings terbangun dari tidurnya lantaran mendengar bunyi aneh. Saat itu, jarum jam memperlihatkan pukul 03.15 dini hari, pada ketika hujan turun.

Suara aneh yang didengar Kenny pada 2013 itu diduga tiba dari kompleks menara kembar World Trade Center (WTC) yang hancur akhir serangan 11 September 2001.

"Aku terbangun lantaran mendengar bunyi tersebut," ujar Kenny. Ia mengaku bulu kuduknya merinding ketika mendengar bunyi yang sayup-sayup menyerupai lolongan itu.

Menurutnya, bunyi yang terdiri dari 'dua nada' itu terdengar selama berjam-jam. "Kupastikan semua orang di sentra kota mendengarnya. Suara itu amat terang dan mengerikan," ujar Kenny.

Tak menyerupai yang dibayangkan sejumlah orang, bunyi misterius itu tidak ada kaitannya dengan hal-hal mistis terkait kejadian 9/11 yang menewaskan sekitar 3.000 orang.

"Awalnya saya tak yakin apa itu, tapi sehabis beberapa ketika saya menyadari, asalnya dari One Trade Centre," ujar Kenny.

"Saat itu sedang hujan, namun pohon-pohon terlihat relatif tenang, tak ada angin yang berhembus. Tapi mungkin cuaca di atas sana berbeda," imbuh dia.

One World Trade Center merupakan bangunan utama di kompleks World Trade Center (WTC). Gedung yang mulai dibangun pada 2006 itu, menempati lokasi bekas bangunan 6 WTC yang rusak akhir kejadian 9/11.

Gedung yang juga dikenal dengan Freedom Tower itu merupakan bangunan yang terdiri dari 104 lantai dengan tinggi 1.776 kaki atau 541 meter. Di puncaknya terdapat antena penyiaran.

Diduga, antena logam yang mempunyai desain kisi-kisi diduga jadi penyebabnya. Dilansir News.com.au, bunyi aneh itu terdengar ketika angin berhembus melewatinya.

Setelah mengalami kejadian itu, Kenny pun menyadari bahwa dirinya pernah mendengar bunyi serupa sebelumnya. Bedanya, ketika itu masih siang bolong.

"Aku pertama mendengar bunyi mengerikan menyerupai itu selama topan Sandy tahun lalu," kata dia.

Suara yang terdengar menyerupai paduan bunyi dari kejauhan kali pertama kali dilaporkan terdengar di tengah topan Sandy. Angin kencang dan hujan, mengubah menara One World Trade Centre menjadi alat musik.

Munculnya Sinar Misterius dari Gedung di Kompleks Lokasi Teror 9/11
Seorang laki-laki asal New York City mengabadikan sebuah momen tak biasa, ketika seberkas sinar terpantul dari One World Trade Center. Penampakan itu terekam beberapa hari sebelum peringatan 15 tahun kejadian serangan 11 September 2001.

One World Trade Center merupakan bangunan utama di kompleks World Trade Center (WTC). Gedung yang mulai dibangun pada 2006 itu, menempati lokasi bekas bangunan 6 WTC yang rusak akhir kejadian 9/11.

Pria berjulukan Ben Sturner itu mengaku, ia selalu melihat kompleks WTC dari sebuah kota di Long Island, Queens, setiap pagi. Namun, beliau mengklaim sebelumnya tak pernah melihat pantulan sinar misterius menyerupai yang disaksikannya pada 8 September pukul 07.11 waktu setempat.

Awalnya, Sturner enggan mengunggah foto itu ke media umum lantaran takut akan reaksi orang-orang. Namun beberapa jam kemudian, ia menetapkan untuk membagikannya ke dunia maya.

Dikutip dari 6abc.com, Sabtu (10/9/2016), Sturner pun berharap foto tersebut membantu menyemangati orang banyak. Mengingat kejadian 9/11 menjadikan sedih mendalam yang membekas hingga kini.

Sementara itu mahir meteorologi Lee Goldberg dari WABC-TV mengatakan, seberkas sinar tersebut sangat mungkin terjadi. Sebab sudut rendah sinar Matahari berkombinasi dengan titik embun tinggi dan jumlah uap air di udara, menciptakan partikel air mempunyai kondisi sempurna untuk diterangi cahaya dengan cara menyerupai itu.

Namun itu bukanlah satu-satunya kejadian langka yang diabadikan Struner menjelang peringatan serangan 11 September. Tahun lalu, ia mengabadikan momen di mana sebuah pelangi tampak muncul dari bekas runtuhnya gedung kembar WTC, sehari sebelum peringatan kejadian 9/11 ke-14.

Saat itu, Sturner berada di daerah sama dan jam hampir bersamaan dengan momen langka yang disaksikannya tahun ini. Foto tersebut pun menjadi viral dan dibagikan oleh jutaan orang di media sosial.

"Foto tersebut membawa banyak cahaya dan harapan," ujar Sturner. Ia juga menambahkan, dirinya tak pernah berpikir bahwa kejadian serupa akan terulang kembali.

Pria itu juga mengatakan, komentar dari orang-orang menjadi hal yang paling menginspirasinya.

Ketika ditanya bahwa dirinya merupakan satu-satunya orang yang mengabadikan momen langka itu, Sturner mengaku hal tersebut hanya soal berada di waktu dan daerah yang tepat. Bagaimana berdasarkan Kamu?

Misteri di Mana Donald Trump dan Hillary Clinton Saat Teror 9/11
Ada benang merah yang mengaitkan dua calon Presiden Amerika Serikat Hillary Clinton dan Donald Trump. Keduanya yaitu "orang New York".

Donald Trump lahir dan tumbuh besar sebagai New Yorker. Ia juga mempunyai kepentingan di bidang properti di kota berjuluk Big Apple--yang ia sebut sebagai rumah dan "kampung halamannya". Sementara Clinton mewakili negara belahan tersebut di Senat selama delapan tahun. Ia juga tinggal di sana selama 16 tahun.

Selama kampanye demi memperebutkan kursi di Gedung Putih, keduanya kerap memperbincangkan wacana serangan teror yang terjadi pada 11 September 2001. Namun demikian, mereka setuju untuk tidak berkampanye pada peringatan 15 tahun 9/11 pada Minggu, 15 September 2016.

Namun, baik Clinton maupun Trump jarang mengungkap keberadaan mereka pada hari nahas itu.

Lantas, apa yang dilakukan mereka kala itu?

Hillary Clinton ketika itu berada di Washington DC. Kala itu ia mewakili New York sebagai senator.

Pada 11 September 2001 malam, para senator dan anggota Kongres AS menyanyikan lagu kebangsaan God Bless America di tangga Gedung Capitol.

Jonathan Karl, wartawan ABC News yang kala itu bekerja di CNN, mewawancarai mantan Ibu Negara itu.

"Saya sama sekali tak berpikir kita mempunyai firasat wacana kehancuran," kata beliau dalam wawancara, menyerupai dikutip dari ABC News, Jumat (9/11/2016).

"Saya merasa besar hati pada Kota New York, pada wali kotanya, polisi, semua orang yang bekerja di garda depan penanganan situasi darurat. Mereka telah melaksanakan pekerjaan luar biasa," kata Hillary.

"Namun, Anda tahu, New York yaitu kota global. Simbol kepemimpinan Amerika Serikat dan para teroris itu melaksanakan pukulan telak dan langsung," tambah dia. "Rakyat New York telah merespons dan pemerintah nasional harus berdiri di belakang kami."

Clinton mengunjungi puing-puing di Ground Zero bersama wali kota ketika itu Rudy Giuliani--yang sekarang menjadi pendukung Trump--pada 12 September 2016.

Juga ada rekaman Trump yang diwawancarai stasiun televisi Jerman bersahabat Ground Zero sehari kemudian.

"Aku tak pernah melihat yang menyerupai ini: kehancuran, nyawa insan yang tercabut tanpa alasan. Ini yaitu adegan yang mengerikan, sebuah situs yang mengerikan, tetapi warga New York sangat berpengaruh dan tangguh. Mereka akan membangun kembali (kotanya) dengan cepat," kata Trump kala itu.

Pada hari ketika serangan 9/11 terjadi, Trump mengaku berada di apartemennya di Manhattan.


"Ada jendela di apartemenku yang menghadap ke World Trade Center, semoga sanggup menyaksikan keindahan sentra Kota Manhattan secara keseluruhan. Dan saya menyaksikan ketika orang-orang melompat, saya juga melihat ketika pesawat kedua datang," kata beliau dalam kampanye di Columbus, Ohio, pada November 2015.

"Banyak orang yang melompat (dari menara WTC), saya menyaksikannya, saya melihatnya," kata dia.

Klaim lain menyebut Trump mengarang dongeng versinya, terutama soal pengakuannya melihat tayangan televisi yang melaporkan ada orang-orang yang merayakan 9/11 di New Jersey. Kisah itu kemudian yang terbukti bohong.

Bukan itu saja yang diungkapkan Trump soal 9/11. Ia sesumbar sanggup mencegah kejadian tersebut.

"Aku akan bersikap lebih keras terkait terorisme. Bin Laden pastinya sudah tertangkap semenjak lama...sebelum teror di World Trade Center," kata beliau pada September 2016.

Sebelumnya, ia menuding dua mantan Presiden AS ikut andil dalam kejadian traumatis tersebut.

"WTC hancur lantaran Bill Clinton tak membunuh Osama Bin Laden ketika kita punya kesempatan untuk mematikannya. Dan George Bush juga punya kesempatan, namun ia tak mendengarkan pesan tersirat CIA," kata beliau Februari 2016. Komentarnya itu memicu polemik di internal partainya.

George W Bush, yang jadi presiden ketika teror 9/11 terjadi, berasal dari Partai Republik-kendaraan Trump dalam upaya menuju Gedung Putih.

Menyinggung Korban 9/11, Iklan Kasur 'Twin Tower' Diberedel

Sebuah toko kasur Texas ditutup gara-gara memakai tema terkait peristiwa serangan 11 September dalam iklan terbarunya. Tayangan itu dianggap tak berperasaan.

Miracle Mattress menuai kritik sehabis penjualan bertajuk twin tower sale yang mereka lakukan. Perusahaan tersebut memberikan setiap kasur dijual pada peringatan peristiwa 9/11 itu akan dikenai harga ukuran twin yang lebih kecil.

Dalam klip yang mereka buat, staf terjatuh ke kasur dan menciptakan mereka tak berdaya.

"Kami tidak akan pernah lupa," ucap presenter dalam iklan yang sekarang sudah ditarik dari peredaran menyerupai dikutip dari BBC, Sabtu (10/9/2016).

Pemilik Miracle Mattress, Bonanno, menyampaikan tokonya terkena efek ditutup terkait iklan tersebut.

"Toko akan segera efektif ditutup hingga batas waktu yang tak ditentukan," terang Bonanno dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Jumat waktu setempat.

"Kami akan membisu ketika peringatan peristiwa 9/11, untuk menghindari gangguan lebih lanjut pada hari tersebut terhadap para korban dan keluarganya," ujar Bonanno.

Dalam sebuah surat yang diterbitkan sebelumnya, Bonanno memberikan permintaan maaf. Ia menyampaikan video telah diproduksi di kantor perusahaan di San Antonio tanpa izin dari manajemen.

"Video ini tak mempunyai perasaan dan menghina laki-laki serta perempuan yang kehilangan nyawa mereka pada peristiwa 9/11. Selain itu, tidak menghormati keluarga yang kehilangan orang yang mereka cintai dan terus berjuang dengan rasa sakit atas peristiwa itu setiap hari dalam hidupnya."

Salah satu pengguna Twitter mengkritik ulah perusahaan penjual kasur tersebut. "Ini benar-benar memuakkan".

"Anda berhak untuk keluar dari bisnis itu. Akhir karier Anda," komentar yang lain.

Sebanyak 2.996 orang tewas pada 11 September 2001 ketika militan al-Qaeda membajak empat pesawat, menabrak dua twin tower atau menara kembar World Trade Center di New York, kemudian Pentagon dan sebuah lapangan di Pennsylvania.